Okay.
Okay.
Okay.
Okay.
Okay.
I'm okay.
Hari ini saya makan sendirian di kantin. Beberapa hari yg lalu saya juga makan sendirian di kantin. Saya hampir melakukan semua hal kecil sendirian. Anehnya... Beberapa teman saya mengajak bareng untuk beberapa hal. U know, ngeliat pengumuman di koridor bareng, sholat ngajak bareng, dll.
Kadang memang kayak gak punya temen gitu. Makan sendirian di kantin. Jalan ke bank sendirian. Melakukan apa2 sendirian. Saya kadang agak heran aja ada temen saya yang ngajak ke mana bareng.. Hal-hal kecil aja minta ditemenin. Tapi emank gitu lebih baik... Ada yang nemenin. Daripada sendirian.
Tadi siang, saya jalan kaki 100 meter masuk ke gang rumah pasien saya. Saya ingin melakukan cek dan ricek dgn peranti pasien saya. Karena ada kesalahan mengenai desain peranti... Betapa konyolnya saya.... tapi toh dosen pembimbing saya sudah meng-acc. Tapi ini bisa jadi masalah.... Saya terus berpikir apakah lebih baik bicara jujur pada dosen saya atau bertindak sendirian spt mengurangi peninggian plat pasien saya. Entahlah, saya tetap melangkahkan kaki ke rumah pasien saya.
Setelah sampai, saya bertemu dengan pasien, kakaknya dan ibunya. Gigi pasien yg diberi pegas kantilever ganda menunjukkan pergeseran sejauh 1 mm. Okay. tapi masalahnya ada di peninggian plat anteriornya. Lalu saya mulai mengurangi sedikit peninggian plat pasien saya. Lalu berpikir lagi,,, apakah ini tindakan yang benar? atau ini akan menimbulkan masalah lain? Akhirnya saya menghentikan tindakan saya ,,, dan berpesan pada pasien saya, "dik, nanti rabu aq jemput lagi ya jam 10.."
pasien saya berkata, "hum.. jam setengah satu aja ya mbak... Nanti ketinggalan pelajaran dan PR"
What?? apa gurunya udah gak ngijinin lagi??
"Loh,, gak bisa kalo jam stengah satu... harus jam 10... emank gurunya gak ngijinin ta?"
Kakaknya berkata, "halah gakpapa dik, cm satu kali dua kali aja loh"
"Gurumu ngijinin kan dik?". Yah, memang saya sudah bertemu beberapa kali dengan wali kelasnya dan baik2 saja tuh... beliau ramah juga.
Pasien saya berkata, "Iya saya sendiri yang mau jam setengah satu mbak,,," sambil tersenyum.
God,,,,, Baru kali ini pasien saya gak mau dijempuuuuutttt.....
"Hum,, gakpapa ya dik, tinggal dua kali atau tiga kali terus selesai kok...."
Kakak pasien pun menimpali, "Iya dik,, nanti mbak dian gak lulus loh"
Pasien pun tersenyum dan mengangguk.
"Ya dik ya,, bsok sama nanti satu kali atau dua kali di bulan juni ya..."
"Iya mbak"
Hufff.... Tanda yang tidak baik nih... Pasien tersebut memang sudah saya rawat dua tahun... dan mungkin dia udah bosan atau gimanalah... tapi saya masih kurang beberapa requirement... Lagipula kasus pasien saya ini sudah selesai untuk crossbitenya. Tapi sekarang ngelanjutin untuk kasus lainnya. Dan masalah desain peranti yang salah ini,,, saya memutuskan untuk jujur saja kepada dosen pembimbing saya. Saya benar2 bingung,,, dan tidak seharusnya saya melakukan ini sendiri. Saya tidak tahu bagaimana reaksi dosen pembimbing saya nanti... Doakan saja reaksi dosen saya baik karena saya tidak ingin memperpanjang masalah ini... Tinggal selangkah lagi...
Begitu pula dengan klinik lainnya,, semua tinggal selangkah lagi. Pasien saya yang satunya sedang mencari kerja, begitu dapet kerja, dia bakal ciao... padahal perawatan belum selesai... Yang bisa saya lakukan hanyalah doa..karena usaha2 telah dilakukan... hanya Allah yang bisa melancarkan semua ini.
Humph.... ditemani dengan bubur Quacker oat, saya mengakhiri tulisan untuk hari ini.. Smoga sukses.
2 comments:
if you feel something is not right, then say it. It may sound awful, but it is totally fine. You may think a proper way to say your doubt, nonetheless, let it spoil. Don't worry, honey.. You're fine.. help her in a way to reduce her worry and to satisfy her needs. Then, she'll be following you... :)
Ganbatte, my dear...!! :))
Yours,
love youuu, honey :)
Post a Comment