Saya benar2 bersyukur karena telah diberi kesempatan untuk menjalankan klinik yang tersisa sesuai target.
Jumat kemaren semua berjalan sesuai rencana. Rencana yang telah terlaksana adalah kuret dan pengisian status. Meski keterlambatan pasien saya untuk pengisian status sempat membuat saya sanagat panik.
Tapi Alhamdulillah masih sempat. Begitupun dengan pasien kuret saya.. Saya sangat bernapas lega ketika menemukan poket di bagian posterior kiri bawahnya hingga dosen saya acc. Perfect for my perio. Minggu depan, semoga berjalan sesuai target dan selesai... Hum, masih ada ujian profesi siy.. Harus bisa. Aamiin.
Setelah klinik perio, saya mengikuti kuliah ikgm. Topiknya adalah marketing at dentistry. Dalam kuliah tersebut dijelaskan, bahwa kompetisi dalam kedokteran gigi tidak akan hanya ada pada dokter gigi asing tapi justru orang2 negri sendiri yang mempromosikan dokter gigi asing.
Yang dikhawatirkan bukan banyaknya dokter gg asing yg dtg ke indonesia, tapi pasien yang berobat ke luar negeri. Oleh karena itu, dosen matkul ini berkata, "ubahlah impian kalian sedikit.. Jangan terpaku pada paradigma lama". Bahwa ternyata membuka praktekan sendiri di rumah tidak seefektif membuka klinik dengan teamwork beberapa dokter gigi.
Siapa yang punya modal bekerja sama dengan yang punya keahlian. Teamwork...
Membuka sebuah klinik kedokteran gigi dengan pelayanan yang terintegrasi. Pasien dimanjakan dengan pelayanan dari bidang perio, konser, BM, prosto, dll.
Pelayanan pun harus ditingkatkan. Kepuasan pasien adalah kunci dari strategi marketing. Skill, teknologi kedokteran gigi, dan pengetahuan memang tidak boleh diabaikan dan itu semua merupakan standar dari suatu perawatan kedokteran gigi.
Tapi pendekatan emosional juga tidak boleh terlupakan. Senyum dan keramahan tetap memegang peranan penting.
Apa jadinya bila pasien yang sedang kesakitan dan ingin giginya sgera dirawat mendapatkan senyum kecut dan wajah sinis dari resepsionis atau dokternya sendiri?
Meski skill dr dokter gg tsb sangat bagus, itu tidak dengan mudah menghapus rasa kesal atau jengkel dari pelayanan yang tidak memuaskan tsb.
Bedakan statement ini :
"Arghhh! Kenapa gigiku sakit lagi?? Emank dokter giginya gak becus!"
Dengan statement ini :
"Arghhh! Kenapa gigiku sakit lagi?? Padahal udah dirawat! Gigiku ini emank nyebelin!"
Play the game.
No comments:
Post a Comment