Friday, March 4, 2011

Opinion about woman

Sekarang di salah satu koran besar kota ,ada halaman baru. Isinya tentang perempuan semua. Nah, salah satu halamannya ada yg menampilkan opini2 dari masyarakat (tentunya perempuan) tentang perempuan. Well, tiap hari aku baca... Opini-opininya gak jauh dari perempuan yang bekerja dan peran perempuan di rumah tangga. Yup, poinnya itu sih. Jadi masyarakat beranggapan kalo perempuan yang bekerja atau enggak itu msh hangat dibicarakan. Dilema.... Dan gak salah juga,,, karena di pikiran saya, hal itu selalu terlintas dan bisa bertahan lama di pikiran saya. :D

Beberapa opini ada yang mengatakan bahwa perempuan itu seharusnya bekerja. Perempuan harus berusaha mencapai target hidupnya, mencapai impiannya. Tidak usah kuwatir dengan pandangan masyarakat bahwa perempuan yang masih lajang walaupun sudah berumur, yang paling penting adalah perempuan fokus pada kerjanya untuk mencapai targetnya. Kemudian penulis opini itu mengajak perempuan2 yang masih single untuk bersabar, it's not wrong to be single, just do your thing! Ada juga opini lain yang mengajak perempuan untuk memimpin di pemerintah, memperkeras suara wanita di smua bidang pemerintahan.

Ada lagi opini yang mengajak masyarakat untuk ingat pada kodrat wanita. Wanita takdirnya adalah sebagai ibu, untuk membesarkan anaknya menjadi anak yang berbakti pada orang tua , negara, dan masyarakat. Semua itu tidak diukur dari materi, ketulusan dan pengorbanan dari seorang ibu dalam membesarkan anaknya dan mengurus rumah tangganya juga bermakna besar dan patut diperhitungkan. Apa jadinya kalau suami dan istri sama2 saling mengejar karirnya? Bagaimana dengan nasib anak? Wanita tetap harus ingat pada peran wanita yang sesungguhnya... (hum hum, ya simple aja, gak usah nkah dulu :D )

Oke oke... Jadi perdebatan gitu deh kalo aq baca opini2 orang2...
Well, sebenernya dan sebener2nya, memang kepala keluarga tetap seorang suami. Suami tuh tugasnya ya memang mencari nafkah untuk keluarga.. Dan istri memang tugasnya adalah membesarkan anaknya, mengurus urusan rumah... Di Al Qur'an juga ada. Itu memang sudah garisnya... Suami juga tidak bisa mengurus rumah dan anak kan kalo bekerja terus,, makanya harus didampingi istri. Jadi smua itu memang sudah diciptakan saling melengkapi.

Yang menjadi masalah adalah kalau suaminya gak bener dalam mencari nafkah dan suka main kekerasan... (Naudzubillahimindzalik... Semoga calon suami saya baik... Aamiin :)) Ya seorang istri jangan menjadi lemah... Tetapi harus bertindak tegas dalam menghadapi suami seperti ini. Makanya seorang perempuan itu harus dibekali dengan pendidikan juga. Jadi dia bisa menghidupi dirinya sendiri, tanpa bergantung pada laki2... Jadi dalam keadaan terdesak, perempuan bisa bertindak, tidak tertindas. Inilah yang kadang disalahpersepsikan.

Sebenarnya semua itu sudah ada bagian2nya sendiri. Perempuan itu nantinya harus susah2 melahirkan anak, membesarkan anak. Makanya seorang suamilah yang harus susah payah mencari nafkah. Entahlah... Walaupun sudah ada garisnya, kadang manusia tidak puas dengan keadaannya... Jadi selalu mencari2 alasan dan menjalan hidup sesuai prinsipnya yang kadang salah.

Yah... Begitulah... Tetap menjadi ibu, dan tetap bekerja juga tidak ada salahnya... Looking at my mother... It's nice. Berangkat kerja jam 9, pulang jam 1, trus pulang ke rumah, ketemu anak2nya. :)Atau mungkin kerja di rumah aja, kyk business online atau buka praktek / toko di rumah :D Banyak cara sih sbenernya...
Tapi ya gitu deh,kalo mau kejar karir setinggi2nya, susah juga buat perempuan yang sudah menikah pnya anak.

Well, whatever, do your thing, and I just do my own thing and live my life...

No comments: